keserakahan VOC (aura,maila,salma,wilda)

 KESERAKAHAN VOC 

Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) merupakan kongsi dagang Belanda yang didirikan di Amsterdam. Salah satu tujuan dari dibentuknya VOC adalah memperkuat kedudukan para pedagang Belanda menghadapi persaingan dengan pedagang negara lain.


VOC terus berusaha memperluas daerah-daerah di Nusantara sebagai wilayah kekuasaan dan monopolinya. VOC juga memandang bangsa-bangsa Eropa yang lain sebagai musuhnya


Kepemimpinan VOC sering berganti, hingga pemerintahan JP Coen yang terkenal sangat bernafsu untuk memaksakan monopoli. VOC kembali ke Jayakarta dan merebutnya.


Dirinya membumihanguskan Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia dan membangunnya dengan ciri khas Belanda. JP Coen juga dikenal sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia.


Batavia memiliki posisi yang strategis. Batavia dijadikan markas besar VOC, di mana semua kebijakan dan tindakan VOC di kawasan Asia dikendalikan dari markas besar VOC di Batavia.


Batavia juga terletak di persimpangan atau menjadi penghubung jalur perdagangan internasional. Sehingga Batavia menjadi pusat perdagangan dan jalur yang menghubungkan perdagangan di Nusantara bagian barat dengan Nusantara bagian timur.

VOC semakin bernafsu dan menunjukkan keserakahannya untuk menguasai wilayah Nusantara yang kaya rempah-rempah. Berikut beberapa keserakahan VOC, di antaranya:


Membangun pusat perdagangan diberbagai daerah

Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdagangan.

Melaksanakan polituik devide et impera (memecah dan menguasai) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Melaksanakan sepenuhnya Hak Octroi yang ditawarkan pemerintah Belanda.

Melaksanakan pelayaran Hongi (Hongi tochten)

Adanya hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.

Adanya verplichte leverantien (penyerahan wajib) dan prianger stelsel (sistem periangan).

Melakukan pembunuhan terhadap rakyat pribumi, orang-orang Tionghoa, maupun orang asing.

Melakukan kondolisasi kedudukan

Kekejaman VOC

Selain keserakahan, VOC juga melakukan kekejaman pada warga lokal Indonesia. Beberapa bentuk kekejaman VOC adalah sebagai berikut:


1. Penjajahan

VOC memperlakukan Indonesia sebagai wilayah jajahan dan menguasai seluruh daerah penghasil rempah-rempah. Selain itu, VOC juga seringkali melakukan penyerangan dan penaklukan terhadap daerah-daerah lain di Indonesia.


2. Penggunaan Senjata Api

VOC menggunakan senjata api untuk menguasai daerah-daerah penghasil rempah-rempah. Penggunaan senjata api ini membuat warga lokal Indonesia merasa ketakutan dan terpaksa patuh pada VOC.


3. Penggunaan Hukuman Mati

VOC menggunakan hukuman mati sebagai tindakan penegakan hukum di Indonesia. Hukuman mati ini sangat kejam dan seringkali diberikan tanpa proses pengadilan yang adil.


Kesimpulan

Bentuk keserakahan dan kekejaman VOC di Indonesia sangatlah besar dan mempengaruhi kondisi Indonesia pada masa itu. Keserakahan VOC dalam menguasai perdagangan rempah-rempah membuat harga rempah-rempah menjadi sangat mahal dan membuat warga lokal Indonesia menderita. Sementara itu, kekejaman VOC dalam melakukan penjajahan dan penggunaan senjata api membuat warga lokal Indonesia merasa ketakutan dan terpaksa patuh pada VOC. Oleh karena itu, kita harus belajar dari sejarah ini dan berusaha untuk tidak melakukan keserakahan dan kekejaman dalam melakukan bisnis atau melakukan tindakan lainnya yang dapat merugikan orang lain.

Komentar